The ways to be jilbaber
H
|
ari
demi hari aku tumbuh menjadi wanita dewasa yang beragama islam karena
keturunan. Aku tak begitu mengenal akan isalam agamaku. Apalagi dengan semua
larangan dan peraturan islam. Yang aku kenal adalah hanya sebates shalat,mengaji,berpuasa
dan hal-hal yang mengenai keseharian. Suatu ketika, dimana saat itu aku baru
duduk dibangku sekolah menengah pertama yang merupakan saat pertama kali aku
menggunakan kerudung. Kurudung itu ku gunakan bukan karena keinginanku melainkan
karena kewajiban disekolahku untuk wanita muslim menggunakan kerudung. Aku tak
pernah mencoba untuk memahami makna berkerudung apalagi aturan menggunakan
kerudung.
Di pagi yang indah dengant
sekolah. Namun ketika keluar dari pintu rumah, merupakan skarena menggunakan
mencegat keberangkatan ku
begitu lebar, kelihatan tersebut karena ku ksehingga membuat
rambutku yang seribu bahasa.
Kenyataan perkataan
kakakku tadi. Sepanjang hari di pertanyaan kakakku itu. Setelah tiba di rumah
aku meminta pada ibuku untuk pergi memotong rambut. Sungguh aku malu sekali
dengan pertanyaan itu. Sejak kejadian pagi itu aku tak pernah lagi membiarkan
rambutku dibelakang kelihatan. Karena hal tersebut juga aku lebih tertarik dan
penasaran dengan jawaban pertanyaan kakak tadi.
Aku adalah anak pertama di keluargaku, sehingga aku aku tak punya kakak
untukku bertanya atau bisa ku jadikan contoh. Namun, aku memiliki begitu banyak
saudara sepupu. Mereka semua adalah rata-rata seorang yang berjilbab besar.
Suatu ketika aku bertanya kepada salah satu kakak sepupuku. Aku berkata” kak
kenapa sih kakak menggunakan jilbab yang sangat besar? Apa kakak tidak
kepanasan?” lalu kakak ku dengan senyum yang sangat manis menjawab “ adindaku
sayang fungsi jilbab itu adalah menutupi aurat khususnya rambut. Namun,
menggunakan jilbab itu ada syaratnya salah satunya kain jilbab harus menutupi
dada dan menggunakan jilbab ndak panass kok karena jilbab itu punya ac alami
hehe”. Jawaban yang ku cari selama ini. Dan sekarang aku tahu kenapa kakak ku
bertanya seperti itu.
Mulai saat itu aku berusaha untuk mengerti dan memperaktikannya. Dulunya
aku yang selalu membeli aksesori untuk menghiasi rambutku dan menggunakan
pakaian ala anak gaul yang sedang in.
yang dimana biasanya jika lewat di depan gerombolan cowok selalu
mendapatkan siulan dan tak jarang dihampiri untuk diajak berkenalan. Namun
semenjak hari itu aku bertekat untuk menutupi mahkotaku dan berusaha menyumbang
baju-baju yang sepantasnya untuk adik-adikku. Hidupku serasa berubah ada sebuah
kedamaian dan kenymanan yang aku temukan. Yang sekarang jika lewat di depan
gerombolan cowok selalu mendapatkan doa dengan diucapkan salam dan tak satu pun
berani mendekati apalagi kenalan.
Usiakupun semakin bertambah, dan saatnya aku untuk meninggalkan SMP dan
melanjutkan ke sekolah menengah atas. Saat itu ada satu sekolah yang menjadi
impianku selam di SMP. Karena sekolah
itu adalah sekolah satu-satunya yang memiliki kualitas tinggi dan yang paling
membuatku tertarik adalah sekolah tersebut memiliki ekstrakurikuler remaja
mushola yang sangat luar biasa dan kakak-kakak ku bisa jadi jilbaber karena
mereka ikut di sana. Namun, sangat menyedihkan ketika pertama kaliku
menginjakkan kakiku di sekolah tersebut. Kenyataan yang ku dapat nilai UNku
tidak mencukupi untuk aku bisa masuk di sana. Aku berjalan menelusuri jalan
kota praya dengan wajah kecewa. Aku merasa jalanku telah ditutup untuk menjadi
seperti kakak-kakakku itu. Akhirnya aku terpaksa terdampar disekolah yang tak pernah sebelumnya aku bayangkan untuk
masuk ke sana.
Hari demi hari aku lewati disana dan melupakn tekatku untuk berusaha
menjadi seprti kakak-kakakku. Setelah aku memasuki sekolah itu, ternyata ada
juga remaja musholanya dan aku adalah orang pertama yang mendaftarkan diri.
Dengan penuh semngat aku mengikutinya. Namun apa remus disana tidaklah aktif
dan akhirnya akuu benar-benar merasa sudah tak tahu harus bagaimana.lingkungan
disana adalah lingkungan dimana bersaing untuk menjadi yang paling gaul bukan
bersaing merebut ridho Allah SWT. Ketika disana aku menggunakan jilbab yang
seperti aturan, banyak teman-temanq bertanya mengapa aku menggunakan jilbab
yang besar. Lalu aku berusaha untuk menjelaskan mengapa hal itu ku lakukan
sampai akhirnya mereka mengikuti apa yang ku lakukan.
Hal tersebut membuatku tidak menyerah walaupun aku tak bisa memasuki
sekolah yang dulunya aku impikan tapi, itu tidak menyurutkan niatku untuk
mengikuti remaja musholanya. Setiap ada tabliq akbar aku berusaha mengikutinya
walau aku tidak sekolah disana. Perjuangan untuk berkerudung taklah semudah
membalikan telapak tangan karena benar butuh pengorbanan,tekat dan materi.
Sebab saat aku memulai untuk berjilbab aku harus membeli dari nol. Mulai dari
baju lengan panjang,jilbab dan aksesoris jilbab. Bukan hanya hal tersebut
menjadi tantangan ku namunun banyak orang dari teman di sekolah sampai tetangga
berusaha melemahkan tekadku. Mereka selalu menyindirku dengan kata-kata” buat
apa pkai jilbab jika tingkah laku belum benar”. Aku sering menagis dalam hati
mendengar kata-kata itu. Aku sadari diriku tak sebaik dan sesoleha wanita
muslimah. Namun, aku hanya mencoba untuk melaksanakan kewajibanku sebaigai
wanita muslimah. Aku selalu menguatkan hatiku dengan kata-kata bahwa berbuat
baik itu memiliki tantangan yang besar. Aku pun menggunakan jilbab tak berarti
aku dijamin adalah orang yang memiliki akhlak karimah tapi setidaknya dengan
menggunakan jilbab menguurangi dosaku.
Jilbab merupakan polisi diriku. Aku meyakini bahwa jilbabku selalu
melindungiku dari segala perbuatan maksiat dan kejahatan. Kemanapun aku pergi
aku tak pernah takut karena aku punya polisi dalam diriku. Walupun kata orang
wanita itu lemah. Namun, aku yakin wanita berjilbab adalah wanita yang kuat
karena dia bisa melindungi dirinya dari makssiat yang ada dimana-mana.
Memasuki unrampun cita-cita terbesarku adalah mengikuti LDK seperti yang
di ikuti oleh kakak-kakakku. Ternyata kali ini Allah meridhoi aku masuk di
Unram dan pertamakali aku menginjakkan kakiku di unram. Kak hida pun sudah
mengajakku untuk suroq LDK saat itu. Aku sangat bahagia melihat di sekitarku
adalah wanita-wanita calon penghuni surga.yang selama ini aku sangat merindukan
lingkungan seperti ini. Semangatku mengebu-gebu untuk selalu mengikuti
acara-acara ataupun kajiannya. Walaupun
sampai saat ini aku belum seutuhnya menjadi jilbaber yang baik. Tapi aku yakin
jalan yang ku pilih ini akan mampu mengantarkanku dan menunjukiku yang terbaik.
Sehingga suatu saat nantik aku bisa menjadi akhwat yang sesunggunya dan
mendapat ridho Allah SWt.
For this time I believe LDK and Al-khafi can guided me from all the
wrong ways. Cz I feel LDK and Al-Khafi will give me some sunshine to find the right
way. InsyaAlloh… ^_^
bahase sak ndk ngrti nu kwhm ni
BalasHapusafwan jika sulit dipahami
BalasHapusmaklum baru pemula
Hae aran afwan nxxs????
BalasHapus